Menurut Yves Citton, co-direktur majalah "Multitudes", raksasa-raksasa internet mengeksploitasi aset budaya yang beredar secara bebas dan gratis tanpa membiayai pembaharuannya. Sebuah tata pemangsaan secara sistematis dan menghancurkan. Sistem internet masa kini yang mendukung intarktivitas, yang sering disebut sebagai Web 2.0, berkembang berdasarkan sistem operasi gratis/bebas. Apakah ini model yang berkelanjutan? Ketika pertukaran file antara individu menjamur di awal tahun 2000-an, kita menyambutnya dengan gembira dengan harapan bahwa setiap orang bisa berbagi dan menikmati secara cuma-cuma kecerdasan kolektif. Waktu itu, kita berharap bahwa reproduksi digital dan distribusinya berlangsung tanpa adanya biaya, dan aset bersama itu bisa dinikmati dengan bebas oleh semua orang tanpa kecuali. Masa 'digitalisme' ini mengandaikankan tata ekonomi 'pemberian secara cuma-cuma' sebagai model pembangunan baru. Kemudian pada sekitar tahun 2010, pertanyaa...
Mengkritisi penggunaan media komunikasi sosial masa kini.